iblis
benarkah kekacauan kekacauan yang kita lakukan selama ini adalah perbuatan iblis yang membisikan hasut kepada hati kita?
Mungkin betul, dan harus betul karna itu telah tercatat pada ajaran yang saya percaya, dan benarkah setiap kebaikan yang kita lakukan selam ini selalu disimbolkan pada malikat yang mendampingi kita?
bukankah kita memliki hak penuh atas raga yang kita bawa ini? lantas kenapa kekacauan yang kita lakukan selama ini kita salahkan kepada iblis?
sebetulnya bukan iblis yang datang kepada kita agar kita jadi pengikutnya, namun kita lah yang datang kepada iblis untuk mengabdikan diri kepadanya. salah satu contoh adalah apakah diskotik yang menghampiri pengunjung? tentu tidak, pengunjunglah yang menghampiri diskotik meskipun dengan biaya ongkos dan tiket masuk yang terbilang tidak murah dan tidak menutup kemungkinan semua pengunjung itu memiliki agama dan tau kalau diskotik itu tempat yang tidak baik menurut agama.
kemudian apakah iblis tidak ikut serta pada tingkah orang yang menurut kita baik? belum tentu. kita ambil ilustrasi
A : calo RT yang sedang nyari simpatik warga
B : pengangguran miskin yang bingung nyari biaya buat persalinan istrinya
suatu hari si B kepergok hendak mencuri sepatu kulit milik si A di depan rumahnya yang mentereng, tanpa berfikir lagi si A pun menangkapnya sembari meneriaki nya maling, sehinga warga pun berdatangan dan bergantian melayangkan pukulannya pada wajah si B hingga tak berbentuk wajah manusia normal, tak puas dengan itu si A menelanjangi si B sambil di ikat di arak arak keliling kampung sebelum dibawa ke kantor polisi. setelah itu si A ter cap sebagai pahlawan yang menyelamatkan kampungnya dari maling, kemudian si B ter cap sebagai sampah masyarakat.
dari ilustrasi tersebut menurutmu apakah itu ulah iblis? atau kamuflse manusia yang otak dan hatinya tidak selaras? nafsu lah yang memisahkan dua aspek tersebut.
