Papar

mari kita sedikit terbang dan melayang memikirnka dzat yang selama ini kita sembah, walaupun banyak orang yang membuatnya tabu untuk difikirkan,.
adakah yang pernah memikirkan siapakah itu Allah apakah Allah itu berbentuk objek ataukah subjek., kalau kita memikirkan hal itu dengan sebuah paradigma yang kasar tentu tidak akan pernah sampai pada tujuan yang jelas pada jawaban yang kita cari.
dalam berbagai literatur kita sering menemukan bahwa Allah berada di sebuah tempat yang tidak dapat dijangkau oleh manusia dengan tingkat spritual biasa, tempat itu sering kita dengar dengan nama Arsy.
mari kita telaah lebih dalam lagi. tanpa ingin mendalam lebih jauh lagi kita menerima itu semua dengan akal kasar, benarkah Allah bersemayam di Arsy, dimanakah Arsy itu ? apakah berbentuk ruang dan waktu seperti kita atau kah berbentuk frekuensi.
terlepas dari pemikiran bentuk itu, secara garis besar kita telah mendorong otak kita untuk menerima nalar bahwa Allah memilliki singgasana selayaknya raja bangsa manusia. sedangkan Allah adalah dzat pencipta seluruh alam dan isinya, kemudian saat Allah yang kekal tanpa ada ketentuan penciptaan, dimanakah Allah berada? karna sesuatu ada mustahil tanpa ada ketentuan ruang dan waktu.
contoh, seorang bayi lahir ke dunia, mustahil bayi itu lahir tanpa ada ruang dan waktu.
lalu kemudian kita berasumsi bahwa Allah berada di suatu tempat singgasana yang bernama Arsy, jadi benarkah bahwa Allah itu benar benar membutuhkan sebuah ruang dan waktu?

Makhluk adalah ciptaan dari Allah, dari hal yang paling besar sampai paling kecil, dari yang paling luas hingga yang paling sempit, dari yang paling kasar hingga paling halus, semua ada karna sang pencipta ada, dan semua lahir dan tercipta pada sebuah ruang dan waktu.

Ruang dan waktu adalah sebuah objek pemikiran yang sangat luas diartikan, karna semua partiker yang ada di alam ini adalah makhluk, maka tidak dapat disangkal bahwa ruang dan waktu pun adalah sebuah ciptaan sang pencipta.

Lalu ketika ruang dan waktu belum ada, dimanakah Allah itu ada?.
jika kita berfikir menggunakan pendekatan bahwa Allah itu layaknya objek atau subjek maka Allah akan semakin jauh dengan kita karna kesesatan pemikiran kita., Allah ada secara mutlak tanpa membutuhkan satu unsur apapun, dan Allah ada sebelum ketiadaan, Allah sudah ada tanpa pernah mengalami ketiadaan.,

bersambung.....
Next Post Previous Post